JellyPages.com

Friday, 30 December 2016

Manis Bulan Maduku

Masih terbayang dalam ingatanku perasaan bahagia & kenikmatan malam pertamaku selepas menikah itu.Dan, di sisiku terbaring suamiku yang amat sangat kucintai, tanpa sehelai pakaian pun. Aku pun begitu. Kami cuma ditutupi kain selimut. Seminggu selepas malam pertama itu, kami merancang berbulan madu di Pulau Langkawi & penginapan kami telah pun di tempah suamiku. Kami pun bergerak ke Pulau Langkawi.Suasana yang romantis di resort penginapan kami, ditambah dengan sejuknya hembusan penyaman udara bilik kami sungguh membangkitkan nafsu. Kupeluk dia, kukucup keningnya & kukulum lidah suamiku.

Suamiku membalas ciuman ku,dari keningku, ciumannya turun ke alis mataku yang hitam lebat teratur, ke hidung  & sampai ke bibirku. Ciuman kami semakin lama semakin bergelora, dua lidah saling berkait diikuti dengan desahan nafas yang semakin memburu. Tangan suamiku yang tadinya memeluk punggungku, mulai menjalar ke depan, perlahan menuju ke buah dadaku yang cukup besar. Coliku berkancing di depan dengan hanya 2 klip, mudah bagi tangan suamiku untuk membukanya tanpa harus melihat. Terlepas membuai bebaslah buah dadaku dilepaskan suamiku. Kedua bukit kembarku dengan puncaknya yang coklat kemerahan tersembul dengan sangat indah. Coliku dilempar ke lantai. Sementara itu, aku juga telah berhasil membuka zip seluar suamiku, melepaskan singletnya & kulondehkan juga seluar suamiku. Hanya tinggal seluar dalam masing-masing yang masih memisahkan tubuh telanjang kami berdua.

Suamiku lepaskan ciumannya dari bibirku, menjalar ke arah telingaku, lalu membisikkan kata-kata cinta padaku. Aku tersenyum & dia menatapku sambil berkata bahawa dia amat mencintaiku. Suamiku lanjutkan ciumannya ke leherku, turun ke dadaku, lalu dengan amat perlahan, dengan lidahnya, didakinya bukit indah itu sampai ke puncaknya. Kujilati  & dikulum puting susuku yang sudah mengacung keras. Aku mulai mendesah dan meracau tidak jelas. Sempat dilihatnya mataku terpejam & bibirku yang merah indah itu sedikit merekah. Sungguh merangsang. Tangannya mengelus, meramas & mengentel putingku di puncak bukit satu lagi. Suamiku tidak ingin buru-buru, dia ingin menikmati detik demi detik yang indah ini secara perlahan. Berpindah dari satu sisi ke sisi satunya, diselingi dengan ciuman ke bibirku lagi, membuatku mulai berkeringat. Tanganku semakin liar mengacak-acak rambutnya, bahkan kadang-kadang menarik dan menjambaknya, yang membuat nafsuku semakin bergelora.

Dengan berbaring menyamping berhadapan, suamiku lurutkan seluar dalamku. Satu-satunya kain yang masih tersisa. Perlakuan yang sama kulakukan kepadanya, membuat kemaluan suamiku yang sudah sedemikian kerasnya terpacak gagah. Suamiku belai kakiku sejauh tangannya bisa menjangkau, perlahan naik ke paha. Berputar-putar, berpindah dari kiri ke kanan, sambil sekali-sekali seakan tidak sengaja menyentuh gundukan tundun berbuluku yang tidak terlalu lebat tapi terawat teratur. Sementara aku sudah tidak sabar, kubelai & kugenggam batang kote suamiku, kugerakkan tanganku maju mundur. Suamiku kenikmatan sekali. Walaupun hal itu sudah sering kulakukan dalam hubungan kami selama bernikah, tetapi kali ini rasanya lain. Fikiran & konsentrasiku tidak lagi terpecah.


Melalui paha sebelah dalam, perlahan tangan suamiku naik ke atas, menuju ke lembah pantatku. Begitu tersentuh, desahan nafasku semakin keras, & semakin memburu. Perlahan suamiku belai rambut pantatku, lalu jari tengahnya mulai menguak ke tengah. Aku dibelai & suamiku putar-putarkan tonjolan daging sebesar kacang tanah itu yang sudah sangat licin dan basah. Tubuhku mulai menggelinjang, pinggulku bergerak ke kiri-ke kanan, juga ke atas dan ke bawah. Keringatku semakin deras keluar dari tubuhku yang wangi. Ciumanku semakin ganas, dan mulai menggigit lidah suamiku yang masih berada dalam mulutku. Sementara tanganku semakin ganas bermain di batang kote suamiku, ku lorot & kulancapkan dengan cepat. Tubuhku mengejang dan melengkung, kemudian terhempas ke tempat tidur disertai erangan panjang. Orgasme yang pertama telah berhasil suamiku persembahkan untukku.

Ku peluk suamiku dengan keras sambil berbisik,"Ohh, nikmat sekali. terima kasih sayang." Suamiku tidak ingin istirahat berlama-lama. Ku ditindih tubuhnya, lalu dengan perlahan aku diciuminya dari kening, ke bawah, ke bawah, dan terus ke bawah. Deru nafasku kembali terdengar disertai rintihan panjang begitu lidah suamiku mulai menguak kewanitaanku. Cairan pantatku ditambah dengan air liur suamiku membuat lubang hangat itu semakin basah. Suamiku mainkan kelentitku dengan lidah, sambil kedua tangannya membelai belai pantatku yang padat berisi. Tanganku kembali mengacak-acak rambut suamiku, dan sesekali kuku aku yang tidak terlalu panjang menancap di kepalanya. Ngilu tapi nikmat rasanya. Kepalaku terangkat lalu terbanting kembali ke atas bantal menahan kenikmatan yang amat sangat. Perutku terlihat naik turun dengan cepat, sementara kedua kakiku memeluk suamiku dengan kuat.Beberapa saat kemudian, kutarik wajahnya, kemudian kukucupinya dengan kemas. Suamiku menatap mataku dalam-dalam seperti meminta izin untuk menunaikan tugasnya sebagai suami. Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya. Sambil tersenyum sangat manis, ku anggukkan kepalaku.

Perlahan, dengan tangan suamiku arahkan batang kotenya menuju ke lurah pantatku. Suamiku gosok-gosok sedikit, kemudian dengan amat perlahan, suamiku menekan & mendorong masuk. Aku merintih keras, dan karena mungkin kesedapan, tanganku mendorong bahu suamiku sehingga tubuhnya terdorong ke bawah. Kupeluk dan kukucupi dia. Aku semakin liar, aku lalu menarik pinggul suamiku, sehingga posisi kami menjadi berbaring menyamping berhadapan, tetapi terbalik. Wajah suamiku berada di depan belahan pantatku, sementara aku dengan rakusnya telah melahap dan mengulum batang kote suamiku yang sudah sangat keras & kembang. Nikmat tiada tara. Tapi, suamiku kesulitan untuk melakukan jilatan terhadapku dalam posisi seperti ini. Jadi suamiku minta aku telentang di tempat tidur, suamiku naik ke atas tubuhku, tetap dalam posisi terbalik. Kami pernah beberapa kali melakukan hal yang sama dulu, tetapi rasa yang ditimbulkan jauh berbeza. Hampir roboh pertahanan suamiku menerima hisapan &  kuluman  lidahku yang hangat dan kasar itu. Apalagi bila aku memasukkan batang kotenya ke mulutku seperti akan menelannya, kemudian bergumam. Getaran pita suaraku seakan menggelitik hujung batang kote suamiku. Bukan main nikmatnya.

Karena hampir tidak tertahankan lagi, suamiku segera mengubah posisi. Muka kami berhadapan, kembali ditatapi mataku yang sangat indah itu. Dibisikkan bahwa dia sangat menyayangiku, dan suamiku juga bertanya apakah kira-kira aku akan tahan kali ini. Setelah mengucupi bibirnya dengan kemas, aku memintanya untuk melakukannya perlahan  lahan. Suamiku tuntun batang kotenya menuju pantatku. Suamiku ku tahu di mana kira-kira letak liang senggamaku. Suamiku menciumiku, sambil turunkan pinggulnya pelan-pelan. Aku merintih tertahan, tapi kali ini tanganku tidak lagi mendorong bahunya. Suamiku mengangkatkan lagi pinggulnya sedikit, sambil bertanya apakah terasa . Dengan isyarat gelengan kepala, suamiku tahu bahwa aku juga sangat menginginkannya. Setelah memintaku  untuk menahan sedikit, dengan perlahan tapi pasti suamiku tekan pinggulnya, dimasukkan batang kotenya  itu sedikit demi sedikit. Kepalaku terangkat ke atas menahan nikmat. Kemudian dengan sedikit tekanan,suamiku dorong batangnya dengan kuat. Aku mengerang keras sambil menggigit kuat bahunya. Kelak, bekas gigitan itu baru hilang setelah beberapa hari. Akhirnya, seluruh batang kote suamiku berhasil masuk ke dalam lubang pantatku yg dia cintai. Suamiku bangga dan bahagia telah berhasil melakukan tugasnya. Aku dikucupnya dengan mesra, dan aku juga merasa sangat bahagia.

Perlahan lahan suamiku tarik batang kotenya keluar, ditekan lagi, ditarik lagi, begitu terus berulang-ulang. Setiap ditekan masuk,  aku mendesah, dan kali ini, aku sudah mulai mendapat kenikmatan. Permukaan lembut dan hangat dalam liang pantatku seperti membelai dan mengurut batang kote suamiku. Rasa nikmat tiada tara, yang kurasakan. Butir-butir keringat mulai membasahi tubuh telanjang kami berdua. Nafsu berahi yang telah tertahan terpuaskan lepas saat ini. Kepalaku mulai membanting ke kiri dan ke kanan, diiringi rintihan dan desahan yang membuat nafsu suamiku semakin bergelora. Tanganku memeluk erat tubuhnya, sambil sesekali jari jariku mengenggam punggungnya. Desakan demi desakan tidak tertahankan lagi, dan sambil mendayungkanku, sorong tarik lubang pantatku dalam-dalam, suamiku semburkan benih sperma sebanyak-banyaknya ke dalam rahimku. Suamiku kalah kali ini.

Aku peluk dan kuciumi wajahnya yang basah oleh keringat, sambil berucap terima kasih. Matanya yang bening indah menatapku bahagia, dan sambil tersenyum dia berkata, "sama-sama." Dititipkan padaku untuk menjaga baik-baik anak kami, bila benih itu tumbuh nanti.Malam itu kami hampir tidak tidur. Setelah beristirahat beberapa ketika, kami melakukannya lagi, lagi dan lagi. Entah berapa kali, tapi yang pasti, aku berhasil memdapatkan klimaks, bahkan lebih dari satu kali. Suamiku yang sudah kehilangan banyak sperma, menjadi sangat kuat dan tahan lama, sehingga akhirnya aku menyerah kalah dan tergeletak dalam kenikmatan dan kelelahan yang amat sangat.Saat kini, kami telah memiliki 4 orang anak yang lucu-lucu. Tapi ghairah dan nafsu seperti tidak pernah padam. Dalam usia kami yang mendekati 40 tahun, kami masih sanggup melakukannya 2-3 kali seminggu, bahkan tidak jarang, lebih dari satu kali dalam semalam.Nafsu yang didasari oleh cinta, memang tidak pernah padam. Aku sangat mencintai dia, begitu juga yang suamiku rasakan terhadapku.

Thursday, 29 December 2016

Di Malam Pertama

Kisah ini adalah kisah aku & suamiku semasa pengalaman malam pertamaku, malam selepas acara potong kek sudah hampir pukul 12 malam. Aku berkemas-kemas untuk naik kebilik & tidur. Sebelum tidur suamiku memberikan hadiah kahwin kepadaku & menyuruhku membukanya, terkejut aku melihat baju tidur yang sangat jarang & nipis. Aku & suamiku berkahwin  adalah atas dasar cinta jadi aku tak segan silu lagi. Suamiku memintaku memakai pakaian tadi, sengaja aku pura pura mengatakan yang aku segan. Suamiku berkata buat apa nak segan, kitakan dah kahwin. Aku menurut katanya apabila dia mula menanggalkan baju pengantinku,  tak sempat aku nak pakai baju tidur tadi dia terus mendokongku keatas katil, aku kata tutuplah lampu aku segan, dia kata kalau tutup lampu nanti tak nampak tundun pantatku. Lepas tu adegan pun bermula,dadaku berdebar debar, segan semua ada, sudahlah begitu, dalam terang pulak tu. Mula mula suamiku puji tundun pantatku yang tembam lalu diciumnya  mulutku, dimainkan lidahku sampai aku dah tak segan & berahiku pula datang.

Dengan rakus suamiku menanggalkan coli & seluar dalamku, ketika itu aku rasa hampir nak terbang kelangit bila dia menjilat puting susuku. “Ermmmm mmg sedappp!!”. Diramasnya buah dadaku sampai aku lelah “aauwww.. auuuwww.. auuuwwww.. auchhh!!”. Dijilatnya tubuh badanku sampai tegak tegak bulu romaku. Suatu yang aku tak boleh lupa sebab aku tak sangka yang dia akan menjilat pantatku, mula mula dia gesek gesekkan tapak tangannya ketundun berbulu nipisku yang memang kucukur rapi, kemudian dia arahkanku mengangkangkan kakiku lebar lbar.  Dia selak bibir pantatku, kala dia menyentuh  satu benda yg buat aku tak ingat dunia, dia berkata “ni sayang nak bagitau, inilah g-spot baby.. kat sinilah datangnya sedap & lazat!!”. Dia berkata lagi “sayang nak jilat bagi baby berahi betul betul..!!”. Masa dia jilat aku pegang kepala katil & aku tak tahu nak kangkang lebar mana lagi sebab sedap sangat. Dia menjilat pantatku sambil tangannya mengentel puting susuku, Aku memang mempunyai buah dada yang agak besar. Puting susuku makin timbul tegang, makin sedap & nikmat dinyonyot suamiku.

Kemudian suamiku mainkan lurah pantatku dengan jarinya. Bibir pantatku diselak selak dengan jarinya & biji kelentitku dicuit cuit jarinya. Aku kegelian & kesedapan pada masa yang sama. Suamiku kemudian berbaring telentang & dia mengarahkanku mengangkang ke atas wajahnya. Suamiku menatap pantatku. Suamiku berbisik kepadaku, air nikmatku agak banyak meleleh ditepi bibir pantatku. Dia berkata “sayang nak jilat baby lagi ..sayang nak sedut kelentit baby..lepas ni baru sayang ajar baby  main betul betul yer..!!”sambungnya lagi.  Aku mula merasa berahi yang amat sangat. Setelah puas pantatku dijilatnya, suamiku mengarahkanku baring telentang. Dia menggangkangkan kakiku luas, mengarahkanku naikkan kakiku sedikit. Suamiku berkata, kaki kena buka sebab nanti batang susah nak masuk, lebih lebih lagi anak dara macam aku, kemudian dia menghalakan batang kotenya ke mukaku. Suamiku berkata, inilah batang lelaki masa ghairah. Dia lantas mengarahkanku memegang & mencium batang kotenya. Aku pelik & teragak agak hendak melakukannya. Kulihat kepala kote suamiku kembang bak cendawan. Warna kemerahan disekeliling takuknya. Batang kotenya sangat keras, berurat & tegang.

Suamiku berkata, inilah yang selalu suami minta pada isteri setiap kali sebelum membuat hubungan seks. Dia mengajarku. Keluarkan lidahku, jilat batang & kepala takuknya, aku menggulum kote suamiku. Terasa batang kote suamiku panas didalam kuluman mulutku. Dan batang suamiku makin keras & mengembang. Suamiku berkata kepadaku“ ok sayang nak mula ni, baby tenang tau, takde apa apapun..sedap je..!!”. Kemudian dia meletakkan batang kotenya diatas pantatku. Digesek geseknya dipermukaan tundun & lurah pantatku, bermula perlahan kemudian dilajukan sampai aku sesak nafas. Kemudian aku dengar dia berkata " Nape babyy...baby sedap ke? batang sayang ni...?”.  “Bulu pantat baby ni haluslah..kelentit baby pun merah..!!". Aku diam, kemudian dia berkata lagi "Sayang masukkan ye...!". Aku terasa kepala cendawan kembang kote suamiku dah hampir masuk, menguak pintu kelopak bibir pantatku. Suamiku naik keatasku, makin rapat memelukku & saat itu, tanganku kuat menahan kepala katil, dia kata kalau sedap merengek kuat kuat ditelinganya.

Kemudian suamiku menekan perlahan batang kotenya kepermukaan kelopak bibir lobang pantatku. Kudengar dia mengeluh” arghhh...babyyy..ketatnya!!”. Suamiku mula menujah perlahan lahan & aku terasa perit, aku mengeluh“sayangg..pedih la pantat baby..pedih sayang...ahh..ahh..ahh..pedihnya..!!”. Suamiku tak memperdulikan keluhanku & terus saja menekan masuk kepala kotenya kedalam kelopak bibir pantatku. Pecah sudah daraku bila kepala kote suamiku mula menerjah masuk pintu lobang pantatku. Suamiku berbisik, “takpe jap lagi baby sedap la..kita main sampai puas yer...sayang bagi baby puas tau...!!”. Terus suamiku menolak rapat ke pangkal batang kotenya kedalam lobang pantatku. Dia mula menyorong & menarik batang kotenya kedalam lobang pantatku. Air nikmatku mula menghambur becak & membasahi batang kote suamiku. Bila sudah lama sedikit, aku mula merasai kesedapan, tak tahu nak kuceritakan bagaimana. Yang aku tahu, kakiku terangkat rangkat, sedar tak sedar bontotku bergoyang goyang menahan kenikmatan. Dalam mendayungku, suamiku menggomol mulutku, digigit leherku, dinyonyotnya puting buah dadaku. Suamiku gigit gigit puting susuku sampai terjelir lidahku kesedapan & kenikmatan.

Mana nak tahan, buah dadaku digomolnya, pantatku didayung keluar masuk. Yang aku tidak boleh lupa, suamiku perlahankan dayungannya, kemudian dia membenam lama batang kotenya kedalam lobang pantatku, kemudian ditarik keluar batangnya & didayung lagi makin laju batang kotenya kedalam lobang pantatku. Itu yang membuatkan aku merengek kesedapan, sedap sampai lupa diri. Masaku mengerang & merengek, suamiku makin bertambah ghairahnya.  Dia bertanya " sedap tak baby?? Kembang besar tak batang sayang ni? Baby best tak? Baby stim tak? Sayang tengah dayung pantat baby ni...baby sedap tak??!!”. Aku memang nak menjawabnya, tapi tak keluar suara. Cuma rengekkanku kedengaran "sayang se..sedap.. saaangat sangat...nape sedap sangat ni..sedap sayanggg..arghhhh... sayang...sayang..sayang”. “...arghh...sayang...uhh..uhh.uh...aah..aaahhh...laju laju sayang...rapat lagi sayanggg...sayang...baby tak taahann sayanggggg...!!”. Kutarik & kurapatkan wajahnya kewajahku, kuhisap lidahnya, kujilat jilat mulutnya & pantatku makin kuat mengemut batang suamiku. Suamiku lepaskan lidahnya untukku nyonyot. Dia berkata "Nape ni baby....nak sedap lagi tak?. "Naakkk...nakkkk...baby nak kote sayangg..!!" aku membalas dengan nada manja, merayu suamiku mendayung pantatku.

Suamiku tiba tiba berhenti mendayung lobang pantatku, dicabut batang kotenya dari dalam lobang pantatku. Dia hulurkan cermin, menyuruhku melihat pantatku yang meleleh, becak dengan air kenikmatan. Aku terpandang alas cadar ada kesan darah. Suamiku senyum. Diciumnya aku & mengarahkanku "Baby pusing belakang ,tonggeng bagi pantat keatas pulak...macamni pun sedap gak, ni namanya doggy style...!!". "Hah...! macam anjing boleh ke?"aku bertanya. Suamiku tersenyum miang kepadaku,  dia berkata “bukan jolok kat lobang bontot baby, masih ikut lobang pantat lagi...!!". "Ooo..." balasku. Suamiku mengajarku cara menonggeng kemudian dia mengambil tisu & dia lapkan air nikmatku yang banyak meleleh di celah pehaku. Sambil itu dia sempat mencium pantatku  & berkata "ucuk la...". Aku tersengih malu. Dah la kena tonggeng dalam lampu terang, malulah aku.

Kemudian suamiku merapatkan badannya dibelakang bontotku. Dia meminta aku mengangkang sedikit.Kemudian dengan perlahan, aku merasa batang kote suamiku menujah masuk kedalam lobang pantatku melalui celah alur bontotku. Batang kotenya bergesel dengan kedutan lobang bontotku. Suamiku mula menujah laju, terkangkang kangkang kakiku bila dia menujah lobang pantatku sambil tangannya meramas ramas buah dadaku. Giginya mengigit batang leherku & lidahnya menjilat cuping telingaku. "fuhhh....sedap jugak sayang main menonggeng macamni!!"rengekku. Dia membalas "Sayang buat apa je untuk baby, asal baby puas, selagi baby  tak puas, sayang akan tahan air mani sayang!!". Aku rasa nak menggeletar badanku & kakiku mengejang. Kemudian aku pulak yang henjut henjutkan bontotku kebelakang memberikan tindakbalas. “laju sayang...laju...laju!!. Aku kenikmatan yang amat sangat. Aku mengerang kesedapan. "sayang...sayang... sayang... ahahah... ahhhh... ahhhh...sayangg... ushhh... usssshhhhh.....sayang..sayang...laju sayang..dayung yang.. dayung...dayung...dayung lagi... dayung baby... arghhhhh yannnngggg  ...sedapnya sayang..sedapnya kote!!”. Dalam pada masa yang sama suamiku berkata “kita pancut sama sama bi...!!”.Suamiku memintaku tonggekkan lagi bontotku keatas. “...Angkat bontot bi...kangkang luas luas bi...hentak laju bi...goyang bontot bi...tolong sayang bi..tolong sayang pancut bi...batang sayang nak pancut  air dah ni..!!”suamiku merayuku. “Dayung pantat bi laju sayang...baby nak kote sayang....masuk dalam lagi sayang...main biji kelentit bi sayanggg...cepattt sayang...gentel kelentit bi....masuk dalam dalam yang..sedap tak yanggg? sedap tak? yanggg sedap tak?..!!”aku juga sudah kenikmatan, makin tak terkawal olehku.

Aahhaahhahhhaaaahhhh....sedapnya pantat bi..sedap betul bi…!! yang... sedapp...yanng.... yangggg....” Suara kami berselang seli. “ Tuss.. tuss..tuss..errh..errh...arghhhh....!!”suamiku mengerang panjang. Air maninya meledak dengan banyak menembak panas ke dinding rahimku. Suamiku berterima kasih kepadaku. Aku membalas “terima kasih sayang sebab baby rasa seronok & puas kena dayung dengan sayang...!!”. Suamiku menarik keluar batang kotenya dari lobang pantatku perlahan lahan. Air mani kami yang telah bercampur,meleleh membasahi tilam. Suamiku membaringkanku sambil dikangkangkan kakiku, suamiku lapkan pantatku dengan tisu, selepas selesai,suamiku mengajakku kebilik air. Suamiku menyuruh aku kencing, aku rasa pedih sampai keluar air mata. Kemudian suamiku basuhkan pantatku dengan air & lapkan pantatku dengan tuala.

"Baby rasa sakit ke? Sayang minta maaf, mula mula macam tu la!!"pujuk suamiku. Kemudian suamiku memberikanku minum air suam yang memang sedia ada didalam bilik kami. Aku tak dibenarkan berjalan olehnya & dia mendokongku keatas katil. Nasib baik bilik kami ada bilik air, kalau tidak habislah. Suamiku baringkanku & selimutkanku. Sebelum tidur suamiku berkata” seronokkan dah kawin?!!”. Aku senyum malu, aku memerhatikan jam hampir pukul 3.00 pagi. “mak oiii lamanya aku main tadi...boleh bangun ke tak aku esok ni.!!”fikirku didalam hati. Aku pun terus cuba memejamkan mataku untuk tidur. Suamiku pula erat memelukku & tangannya di letakkan atas tundun pantatku. Dalam hatiku berkata” ni kang jadi balik plak ni...hehehe!!”. Sudahlah kami tidur berbogel tanpa memakai apa apa pakaian pun.

Itulah kisah malam pertamaku dengan suami kesayanganku. Kami bercinta & berkahwin setelah percintaan kami direstui oleh kedua orang tua kami. Dan yang penting, pura pura malu dimalam pertama tu yang lagi sedap. Sekarang ini kami sudah hampir 17 tahun berumahtangga. Anak kami pun dah 4 orang semuanya. 4 bulan pertama, suamiku tak kasi aku mengandung dulu sebab kami baru melayari alam rumahtangga. Dia kata nak bagi kami puas dulu. Boleh kata tiap tiap malam aku nak bersetubuh dengan suamiku.  Awal pagi sekali, sebelum suamiku ke tempat  kerjanya. Suamiku balik dari bekerja, kami mandi sama sama, main didalam bilik air. Sekarang ni suamiku dah banyak mengajarku berbagai posisi hubungan seks. Aku sudah pandai main kat atas. Aku henjut diatas sedap juga, sebab aku kontrol sendiri nak masuk habis ke tak.Nak henjut laju ke tak. Eermmm!! memang best.

Sekarang kami dah pun tinggal dirumah sendiri, lagi lah saja saja ubah selera, kami pernah main depan ruang tamu, atas sofa, kat dapur, depan tv, atas meja. Kalau hari cuti suamiku, kami tak  sempat nak pakai baju dalam rumah. Asyik bogel je sepanjang hari. Sambil menonton tv pun kami bertelanjang bogel. Kira pantang free la katakan. Aku sentiasa mencukur bulu kote suamiku, panjang sangat nanti gatal. Bulu tundunku pun dicukur oleh suamiku dengan kemas. Pantatku sentiasa basah je. Suamiku selalu belikanku coli,seluar dalam & baju tidur yang seksi. Macam macam warna & corak dibelikannya untukku. Tapi yang paling suamiku suka bila aku memakai seluar dalam jenis g string. Seksi katanya. Puting buah dadaku pun makin besar & timbul. Suamiku kata senang nanti kalau ada anak. Biji kelentitku pun makin panjang hari hari kena sedut. Bontot aku pun dah tonggek asyik tonggeng je. Buah dadaku lagilah. Makin membesar, empuk & padat suamiku kerjakan. Kiranya hari hari mendatangku penuh dengan kebahagian dan kepuasan.